Rabu, 17 Desember 2014

PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION)



PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Bidang Studi
Dosen Pengampuh Dr. Suranto, M. Pd

Paper



Oleh:

NUR MA’RIFA        120210302087

KELAS B





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
Model pembelajaran langsung atau Direct Instruction, juga dikenal dengan istilah strategi belajar ekspositori dan whole class teaching. Pembelajaran langsung merupakan suatu model pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep atau keterampilan baru terhadap siswa. Menurut Arends (dalam Trianto, 2009) adalah suatu model pembelajaran dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik, dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah.
Model pengajaran langsung (Direct Instruction) dilandasi oleh teori belajar perilaku yang berpandangan bahwa belajar bergantung pada pengalaman termasuk pemberian umpan balik. Satu penerapan teori perilaku dalam belajar adalah pemberian penguatan. Umpan balik kepada siswa dalam pembelajaran merupakan penguatan yang merupakan penerapan teori perilaku tersebut.
Lebih lanjut Arends (2001) menyatakan: ”Direct instruction is a teacher-centered model that has five steps: establishing set, explanation and/or demonstration, guided practice, feedback, and extended practice a direct instruction lesson requires careful orchestration by the teacher and a learning environment that businesslike and task-oriented”. Artinya: Pengajaran langsung adalah model berpusat pada guru yang memiliki lima langkah: menetapkan tujuan, penjelasan dan/atau demonstrasi, panduan praktek, umpan balik, dan perluasan praktek. Pelajaran dalam pengajaran langsung memerlukan perencanaan yang hati-hati oleh guru dan lingkungan belajar yang menyenangkan dan berorientasi tugas.
Sedangkan menurut Hamzah (2008) bahwa model pembelajaran langsung adalah program yang paling efektif untuk mengukur pencapaian keahlian dasar, keahlian dalam memahami suatu materi dan konsep diri sendiri. Model pembelajaran langsung ini sangat ditentukan oleh pendidik, artinya pendidik berperan penting dan dominan dalam proses pembelajaran. Penyebutan ini mengacu pada gaya mengajar di mana pendidik terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya kepada seluruh peserta didik dalam kelas. Sedangkan  Joyce, Weil, Calhoun (1972) berpendapat suatu model pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep atau keterampilan baru terhadap siswa.
Model pengajaran langsung memberikan kesempatan siswa belajar dengan mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan apa yang dimodelkan gurunya. Oleh karena itu hal penting yang harus diperhatikan dalam menerapkan model pengajaran langsung adalah menghindari menyampaikan pengetahuan yang terlalu kompleks. Di samping itu, model pengajaran langsung mengutamakan pendekatan deklaratif dengan titik berat pada proses belajar konsep dan keterampilan motorik, sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang lebih terstruktur.
Guru yang menggunakan model pengajaran langsung tersebut bertanggung jawab dalam mengidentifikasi tujuan pembelajaran,   struktur materi, dan keterampilan dasar yang akan diajarkan. Kemudian menyampaikan pengetahuan kepada siswa, memberikan permodelan/demonstrasi, memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih menerapkan konsep/keterampilan yang telah dipelajari, dan memberikan umpan balik.

2.    Karakteristik Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran adalah adanya sintaks/tahapan pembelajaran. Selain harus memperhatikan sintaks, guru yang akan menggunakan pengajaran langsung juga harus memperhatikan variabel-variabel lingkungan lain, yaitu fokus akademik, arahan dan kontrol guru, harapan yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan dampak dari pembelajaran. Joyce and Weil berpendapat beberapa keunggulan terpenting dari pembelajaran langsung adalah adanya Fokus akademik merupakan prioritas pemilihan tugas-tugas yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran, aktivitas akademik harus ditekankan.
Pengarahan dan kontrol guru terjadi ketika memilih tugas-tugas siswa dan melaksanakan pembelajaran, menentukan kelompok, berperan sebagai sumber belajar selama pembelajaran dan meminimalkan kegiatan non akademik. Kegiatan pembelajaran diarahkan pada pencapaian tujuan sehingga guru memiliki harapan yang tinggi terhadap tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa. Dalam model pembelajaran langsung terdapat beberapa ciri-ciri khusus yang memberikan keunggulan pada model ini. Adapun ciri-ciri tersebut, diantaranya:
a.    Fokus akademik
Fokus akademik berarti prioritas tertinggi yang diletakkan dalam penugasan dan penyelesaian tugas akademik. Dalam hal ini, penggunaan perangkat non akademik seperti misalnya mainan dan teka-teki tidak terlalu ditekankan atau bahkan ditiadakan. Menurut beberapa para ahli, fokus yang kuat terhadap masalah akademik menciptakan keterlibatan siswa yang semakin kuat dalam rangka menghasilkan dan memajukan prestasi mereka (Fisher, Berliner, Filby, Marliave, Ghen, dan Dishaw, 1980; Madaus, Airasian, dan Kellaghan, 1980; Rosenshine, 1970, 1971, 1985).
b.    Arahan dan kontrol guru
Kontrol dan arahan guru diberikan saat guru memilih dan mengarahkan tugas pembelajaran, menegaskan peran inti selama memberi instruksi, dan meminimalisir jumlah percakapan siswa yang tidak berorientasi akademik.
c.    Harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa
Guru memiliki harapan besar kepada peserta didik serta concern dalam bidang tersebut akan berupaya menghasilkan kemajuan akademik serta perilaku kondusif demi terciptanya kemajuan dalam pendidikan.
d.   Sistem manajemen waktu
Salah satu tujuan dari model pembelajaran langsung, yaitu memaksimalkan waktu belajar siswa. Dalam hal ini, perilaku-perilaku guru yang tampak berhubungan langsung dengan waktu yang dimiliki siswa dan rating kesuksesan dalam mengerjakan tugas, yang pada akhirnya juga berhubungan dengan tingkat kemajuan prestasi siswa. Menurut Rosenshine (1970) siswa menghabiskan waktu 50% sampai 70% waktu untuk mengerjakan tugas seorang diri. Artinya, siswa dituntut untuk menyelesaikan tugas dalam 50% sampai 70% dari jumlah waktu. Jika hal ini dimaksimalkan, akan berdampak pada kemajuan prestasi siswa yang cukup signifikan.
e.    Atmosfer akademik yang cukup netral
Lingkungan instruksi langsung adalah tempat dimana pembelajaran menjadi fokus utama dan tempat diman siswa terlibat dalam tugas-tugas akademik dalam waktu tertentu dan mencapai rating kesuksesan yang tinggi. Iklim sosial dalam lingkungan ini harus diciptakan secara positif dan bebas dari pengaruh negatif. Dimana guru harus menghindari praktek-praktek negatif, seperti mencela perilaku siswa.

3.    Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung
Dalam setiap model pembelajaran yang diterapkan oleh guru, pasti memiliki kelebihan dan kelemahan. Tidak terkecuali model pembelajaran langsung. Adapun kelebihan dan kelemahan model pembelajaran langsung, sebagai berikut:
a.    Kelebihan
1)   Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga guru dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
2)   Model Pembelajaran langsung (terutama kegiatan demonstrasi) dapat memberikan tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan antara teori (hal yang seharusnya) dan observasi (kenyataan yang terjadi).
3)   Siswa yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri dapat tetap berprestasi apabila model pembelajaran langsung digunakan secara efektif. Karena disini, guru secara penuh memegang kendali siswa serta menjadi guide bagi siswa untuk mencapai apa yang diharapkan.
b.      Kelemahan
1)   Dalam model pembelajaran langsung, guru sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa. Karena di dalam setiap kelas, terdapat bermacam-macam siswa yang memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda. Dan setiap siswa memiliki perlakuan yang berbeda pula. Jadi guru harus berpikir keras untuk menemukan berbagai cara dalam mengatasi perbedaan-perbedaan di setiap siswa.
2)   Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka.
3)   Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung pada image guru. Artinya, guru harus memiliki kesiapan yang lebih dalam berhadapan dengan siswa, lebih percaya diri, dan juga berpengetahuan yang luas pula. Selain itu, gaya berkomunikasi guru juga mempengaruhi sukses tidaknya model ini. Jika hal ini tidak dicapai oleh guru, maka pembelajaran akan terhambat, suasana kelas menjadi tidak kondusif, serta siswa akan menjadi bosan.

4.    Langkah-langkang atau Sintak Model Pembelajaran Langsung
Langkah-langkah atau sintak Pembelajaran langsung menurut Joyce & Weil (1972) terdiri dari lima tahap-tahap, yang meliputi:
a.       Orientasi
Dalam tahap ini, guru mulai membangun/membuat kerangka kerja pelajaran. Guru menyampaikan harapan dan keinginannya, menjelaskan tugas-tugas yang ada dalam pembelajaran, dan menentukan tanggung jawab siswa. Terdapat 3 langkah yang menjadi syarat untuk dapat mencapai tujuan ini, yakni:
1)   Guru memaparkan maksud dari pelajaran dan tingkat-tingkat performa dalam praktek.
2)   Guru menggambarkan isi pelajaran dan hubungannya dengan pengalaman sebelumnya.
3)   Guru mendiskusikan prosedur-prosedur pembelajaran.

b.      Presentasi
Dalam tahap ini, guru menjelaskan konsep atau skill baru dan memberikan pemeragaan serta contoh. Jika materi yang ada merupakan konsep yang baru, maka guru harus mendiskusikan karakteristik-karakteristik dari konsep, aturan-aturan pendefinisian, dan beberapa contoh. Jika materinya merupakan skill baru, maka guru harus menyampaikan langkah-langkah untuk memiliki skill tersebut dengan menyajikan contoh di setiap langkah. Guru hendaknya mentransfer informasi materi atau skill yang baru, baik secara lisan maupun visual, sehingga siswa akan dapat memiliki dan mempelajari representasi visual sebagai referensi di awal pembelajaran. Selain itu, guru juga menguji siswa dalam penguasaan informasi materi atau skill sebelum beralih ke tahap selanjutnya.
a.    Praktek yang terstruktur
Dalam tahap ini, guru menuntun siswa melalui contoh-contoh praktek dan langkah-langkah didalamnya. Biasanya, siswa menjalankan praktek dalam sebuah kelompok, kemudian menawarkan diri untuk menulis jawaban. Cara yang paling efektif yaitu dengan menyajikan contoh praktek secara transparan dan terbuka, sehingga semua siswa bisa melihat bagaimana tahap-tahap praktek dilalui. Peran guru disini, yaitu memberikan respon balik terhadap respon siswa, baik untuk menguatkan respon yang sudah tepat maupun memperbaiki kesalahan dan mengarahkan siswa pada performa praktek yang tepat.

b.    Praktek dibawah bimbingan guru
Dalam tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan praktek dengan kemampuan sendiri. Praktek dibawah bimbingan dapat memudahkan guru dalam mempersiapkan untuk mengembangkan kemamuan siswa dan menampilkan tugas pembelajaran. Hal ini biasa dilakukan dengan meminimalisir jumlah dan ragam kesalahan yang dilakukan siswa. Peran guru dalam tahap ini yaitu mengontrol kerja siswa dan memberikan respon balik yang bersifat korektif ketika diperlukan.

c.    Praktek mandiri
Dalam tahap ini, siswa melakukan praktek dengan caranya sendiri tanpa bantuan dan respon balik dari guru. Adapun tahap ini dilakukan ketika siswa telah mencapai level akurasi 85% sampai 90% dalam praktek dibawah bimbingan. Tujuan dari praktek mandiri adalah memberikan materi baru untuk memastikan dan menguji pemahaman siswa terhadap praktek-praktek sebelumnya. Praktek mandiri ini harus ditinjau sesegera mungkin setelah siswa menyelesaikan semua proses. Hal ini dilakukan untuk memperkirakan dam mengetahui level akurasi siswa (stabil atau tidak), serta memberikan respon balik yang bersifat korektif di akhir praktek kepada siswa yang membutuhkan. Aktivitas praktek mandiri bisa dilakukan dengan waktu yang singkat namun dalam satu waktu.

5.    Pelaksanaan Pembelajaran Langsung
Sebagaimana halnya setiap mengajar, pelaksanaan yang baik model pengajaran langsung memerlukan tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan yang jelas dari guru selama berlangsungnya perencanaan, pada saat melaksanakan pembelajaran, dan waktu menilai hasilnya. Ciri utama unik yang terlihat dalam melaksanakan suatu pengajaran langsung adalan sebagai berikut.
a.    Tugas-Tugas Perencanaan
Pengajaran langsung dapat diterapkan di bidang studi apa pun, namun model ini paling sesuai untuk mata pelajaran yang berorientasi pada penampilan atau kinerja seperti menulis, membaca, matematika, musik, dan pendidikan jasmani. Di samping itu pengajaran langsung juga cocok untuk mengajarkan komponen-komponen keterampilan dan mata pelajaran sejarah dan sains.
1)   Merumuskan Tujuan, dapat digunakan Model Mager dalam Kardi dan Nur (2000:18). Mager mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran khusus harus sangat spesifik. Tujuan yang ditulis dalam format Mager dikenal sebagai tujuan perilaku dan terdiri dari tiga bagian: Perilaku siswa, Situasi pengetesan dan Kriteria kinerja.
2)   Memilih Isi, kebanyakan guru pemula meskipun telah beberapa tahun mengajar, tidak dapat diharapkan akan menguasai sepenuhnya materi pelajaran yang diajarkan. Bagi mereka yang masih dalam proses menguasai sepenuhnya materi ajar, disarankan agar dalam memilih materi ajar mengacu pada GBPP kurikulum yang berlaku, dan buku ajar tertentu Kardi dan Nur 2000:20).
3)   Melakukan Analisis Tugas, analisis tugas ialah alat yang digunakan oleh guru untuk mengidentifikasi dengan presisi yang tinggi hakikat yang setepatnya dari suatu keterampilan atau butir pengetahuan yang terstruktur dengan baik, yang akan diajarkan guru. Ide yang melatar belakangi analisis tugas ialah, bahwa informasi dan keterampilan yang kompleks tidak dapat dipelajari semua dalam kurun waktu tertentu.
4)   Merencanakan Waktu dan Ruang, pada suatu pengajaran langsung, merencanakan dan mengelola waktu merupakan kegiatan yang sangat penting. Ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh guru: (1) bakat dan kemampuan siswa, (2) memotivasi siswa agar mereka tetap melakukan tugas-tugasnya dengan perhatian yang optimal.

b.    Langkah-langkah Pembelajaran Model Pengajaran Langsung
Langkah-langkah pembelajaran model langsung pada dasarnya mengikuti pola-pola pembelajaran secara umum. Menurut Kardi dan Nur (2000:27-43), langkah-langkah pengajaran langsung meliputi tahapan sebagai berikut:
1)        Menyampaikan Tujuan dan Menyiapkan Siswa
2)        Menyampaikan Tujuan
3)        Menyiapkan Siswa
4)        Presentasi dan Demonstrasi
5)        Mencapai Kejelasan
6)        Melakukan Demontrasi
7)        Mencapai Pemahaman dan Penguasaan
8)        Berlatih
9)        Memberikan Latihan Terbimbing
10)    Mengecek Pemahaman dan Memberikan Umpan Balik
11)    Memberikan Kesempatan Latihan Mandiri
Berikut contoh materi dari pembelajaran langsung dengan menggunakan model pembelajaran langsung:




Standar Kompetensi
Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi Dasar
Menjelaskan Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah
Indikator
Mendeskripsikan sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan seni
Langkah Kegiatan
1.    Kegiatan Pendahuluan
a.    menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
b.    memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional;
c.    mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
d.   menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2.     Kegiatan Inti
a.    Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong siswa untuk melakuan aktivitas tersebut.
b.    Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
c.    Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquirylearning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
3.     Kegiatan Penutup
a.    Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
b.    Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c.    Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan
d.   Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

6.    Implementasi Pembelajaran Langsung dalam Pembelajaran Sejarah
a.    Tahap Pertama: Orientasi
1)   Guru menentukan materi pelajaran: menjelaskan pengertian dan ruang lingkup sejarah dengan cara ceramah dan menjelaskan pengertian sejarah kepada peserta didik.
2)   Guru meninjau pelajaran sebelumnya: menanyakan kembali materi sebelumnya dengan adanya umpan balik antar guru dan siswa.
3)   Guru menetukan tujuan pelajaran: menjelaskan cakupan materi yang akan di bahas.
4)   Guru menentukan prosedur pengajaran: guru menjelaskan prosedur-prosedur materi pelajaran sejarah dalam pembelajaran yang telah berlangsung.

b.    Tahap Kedua: Presentasi
1)   Guru menjelaskan konsep atau ketrampilan baru: guru menjelaskan sejarah sebagai peristiwa,kisah ,ilmu, dan seni. Serta guru memberikan contoh kepada siswa.
2)   Guru menyajikan representasi visual atau tugas yang di berikan: guru menjelaskan dengan cara ceramah.
3)   Guru memastikan pemahan: untuk memastikan pemaham yang sudah di jelaskan guru menanyakan kembali kepada peserta didik apa tadi yang sudah di jelaskan mengenai pengertian sejarah.

c.    Tahap Ketiga: Praktek yang Terstruktur
1)   Guru menentukan kelompok siswa dengan contoh praktik dalam beberapa langkah: guru menjelaskan aturan-aturan dalam praktek dengan cara terstruktur.
2)   Siswa merespon pertanyaan: ketika guru memberikan pertanyaan yang terkait dengan pengertian sejarah kepada siswa, siswa merespon dengan pertanyaan.
3)   Guru memberikan koreksi terhadap kesalahan dan memperkuat praktik yang telah benar: adanya umpan balik antar guru dan siswa agar siswa dapat memahami apa yang sudah di praktikkan oleh siswa.

d.   Tahap Keempat: Praktek di Bawah Bimbingan Guru
1)   Siswa berpraktik secara semi-independen: siswa melakukan peraktik dengan kemauan mereka sendiri.
2)   Guru menggilir siswa untuk melakukan praktik dan mengamati praktik: dalam hal ini peran guru mengontrol siswa, dan juka dibutuhkan, memberikan respons yang korektif ketika di butuhkan.
3)   Guru memberikan tanggapan balik berupa pujian, bisikan, maupun petunjuk.

e.    Tahap Kelima: Praktik Mandiri
1)   Guru melakukan praktik secara mandiri di rumah atau di kelas: dalam hal ini guru memberikan kesempatan latihan mandiri yang terkait dengan pengertian sejarah.
2)   Guru menunda respons balik dan memberikannya di akhir rangkaian praktik: dalam hal ini guru memberikan respon balik pada akhir parktik yang sudah dilakukan oleh siswa.
3)   Praktik mandiri dilakukan beberapa kali dalam periode yang lama: praktik mandiri memerlukan jangka waktu yang lama dalam hal pemahan materi.

7.    Alasan Pemilihan Model Pembelajaran Langsung
Alasan saya karena model pembelajaran ini efektif untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum 2013, keahlian dalam memahami suatu materi dan konsep menurut pemikirannya sendiri. Dalam pelaksanaan pembelajaran ini berlandaskan teori yang berpandangan bahwa belajar bergantung kepada pengalaman peserta didik. Pengajaran pada model ini mengutamakan pada pendekatan secara deklaratif dengan titik berat pada proses belajar konsep dan keterampilan peserta didik sehingga dapat menciptakan suasana pembelajarn yang lebih terstruktur sesuai dengan sifat pelajaran sejarah yang diakronis dan sinkronik. Selain peserta didik, pendidik harus aktif juga dalam proses pembelajaran di dalam maupun di luar kelas karena di sini pendidik di jadikan contoh bagi peserta didik.
Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) merupakan salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Dengan penerapan model pembelajaran ini peserta didik diberikan kesempatan untuk berlatih menerapkan konsep atau keterampilan berkomunikasi dengan cara melakukan umpan balik tentang materi yang telah dipelajarinya. Prioritas dalam pembelajaran langsung ini adalah fous pada akademik artinya dalam pemilihan tugas-tugas harus memiliki milai akademik yang dapat berarti bagi peserta didik.

9 komentar:

  1. TERIMA KASIH MBA,, BERKAT ADANYA BLOG INI SAYA JADI SANGAT TERBANTU,, KEBETULAN SAYA PUNYA TUGAS KULIAH JUGA,, MENCARI TENTANG MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG,, UNTUNG KETEMU DENGAN BLOG INI,, ALHAMDULILAH SAYA BISA MENYELESAIKAN TUGAS JUGA,, TERIMA KASIH SEKALI LAGI MBA,, :)

    BalasHapus
  2. terimakasih kak tas informasinya, ini sangat membantu ku dalam mengerjakan tugas ku. terimakasih

    BalasHapus
  3. terimakasih dek.... Insyaa Allah sangat bermanfaat semoga menjadi amal sholeh

    BalasHapus
  4. Terima kasih banyak mbak... melengkapi referensi saya.

    BalasHapus
  5. maacih neng..... <3 sangat membantu. kedepannya kasih daftar pustaka ya... Anak Kuliahan kan harusnya lebih ngerti kaidah keilmiahan. heheh...

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah sangat membantu

    BalasHapus
  7. boleh minta daftar pustakanya ?

    BalasHapus